TINJAUAN YURIDIS WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN UTANG PIUTANG YANG TIDAK DICATATKAN DALAM HUBUNGAN KEKERABATAN (ANALISIS PUTUSAN NOMOR 35/PDT.G/2016/PN.MLG.)
EGI BENARONTA PURBA (2022) TINJAUAN YURIDIS WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN UTANG PIUTANG YANG TIDAK DICATATKAN DALAM HUBUNGAN KEKERABATAN (ANALISIS PUTUSAN NOMOR 35/PDT.G/2016/PN.MLG.) , SKRIPSI, UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
ABSTRAK
ABSTRAK
Tujuan dilakukan penelitan ini ialah untuk memahami kedudukan perjanjian tidak dicatatkan dalam hukum perdata serta untuk memahami akibat hukum wanprestasi dalam perjanjian tidak dicatatkan. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif dan bersumber bahan hukum primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research) dan mengakses situs internet (website). Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kedudukan perjanjian tidak dicatatkan dalam hukum perdata? (2) Bagaimana akibat hukum wanprestasi dalam perjanjian yang tidak dicatatkan? Dan (3) Bagaimana pertimbangan hakim dalam putusan nomor: 35/Pdt.G/2016/Pn.Mlg.? Hasil dari putusan ini ialah bahwa hakim memutuskan untuk mengabulkan beberapa petitum penggugat, menetapkan para tergugat terbukti telah ingkar janji atau wanprestasi, serta menuntut pihak tergugat untuk membayar utang kepada penggugat, membayar biaya perkara, dan lainnya. Berdasarkan putusan hakim ini kita bisa menyimpulkan bahwa ketika membuat perjanjian kita harus memenuhi segala prestasi yang sudah disepakati supaya tidak merugikan pihak lain.
Kata Kunci: Wanprestasi; Perjanjian Tidak Tertulis; Utang Piutang
ABSTRACT
The purpose of this research is to understand the position of an unwritten agreement in civil law and to understand the legal consequences of default in an unwritten agreement. This research uses normative juridical legal research and sourced from primary and secondary legal materials. The data technique used in this research is library research and access internet sites. The formulation of the problem in this research is: (1) How the position of the unwritten agreement in civil law? (2) How to regulate default in civil law? (3) How do judge’s consideration in decision number: 35/Pdt.G/2016/Pn.Mlg?. The result of this decision is that the judge decided to partially grant the plaintiff’s petitum, determine that the defendants have broken promises, demanded that the defendants pay the debt to the plaintiff, to pay court fees, and others. Based on the Judges’s decision, we can conclude that in making agreements we must fulfill all agreed achievements, so as not to harm others.
Keywords: Default; Unwritten Agreement; Debts
JURNAL
| KATEGORI JURNAL | Jurnal Nasional Terakreditasi |
|---|---|
| TAHUN JURNAL | 2022 |
| VOLUME JURNAL | 6 |
| NOMOR JURNAL | 1 |
| NAMA PENERBIT | Jurnal Ilmu Hukum The Juris |
| NOMOR ISSN/ISBN | e-ISSN 2580-8370 p-ISSN 2580-0299 |
| LAMAN PENERBIT (URL) | https://ejournal.stih-awanglong.ac.id/index.php/juris |
| LAMAN ARTIKEL (URL) | https://ejournal.stih-awanglong.ac.id/index.php/juris/article/view/412 |