KAJIAN YURIDIS TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU PADA KASUS PERSETUBUHAN ANAK DI BAWAH UMUR (STUDI PUTUSAN: NOMOR 2/PID.SUS-ANAK/2021/PN PRN)
ANGELICA FLORENCIA CRISNI ZEGA, DANIEL GIDION TAMBUNAN (2023) KAJIAN YURIDIS TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU PADA KASUS PERSETUBUHAN ANAK DI BAWAH UMUR (STUDI PUTUSAN: NOMOR 2/PID.SUS-ANAK/2021/PN PRN) , SKRIPSI, UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
ABSTRAK
ABSTRACT
Diversion is the process by which the case is settled from the judicial process, to informal
process, which means that as one of the forms of peace efforts of victims with
perpetrators' children outside of the legal process If the diversion process is not
achieved, then legal proceedings will be carried out. This study is to know and understand
juridical studies where children play a role as perpetrators in the sexual acts of minors,
according to the Child Justice System in Indonesia. A normative research method with a
qualitative approach to data analysis is used in conducting this study. It is part of the
Crime against Decency that can be seen as written in chapter XIV of the Criminal Code.
In Article 287 paragraph 1 of the Regulation regarding sexual intercourse with women
who are not married with an age not exceeding 15 years, can be threatened with a body
penalty of up to 9 years, but in a juridical study with child offenders, prison sentences are
ultimatum remedium. The judge's consideration in the verdict was based on the testimony
of the victim, the perpetrator, the parents, and the report of the Community Guidance, in
determining the sanctions
Keywords: Child, Perpetrators, Child Abuse, Sexual Intercourse
ABSTRAK
Diversi ialah proses dengan tahap penyelesaian perkara dari proses peradilan.ke..proses
informal atau di luar proses peradilan, yang berarti sebagai salah satu dari bentuk upaya
perdamaian korban dengan anak pelaku di luar dari berjalannya upaya hukum. Apabila
proses diversi tidak tercapai, maka proses hukum akan ditempuh. Penelitian ini agar
mengetahui dan memahami kajian yuridis dimana anak berperan sebagai pelaku pada
perbuatan persetubuhan anak di bawah umur, menurut Sistem Peradilan Anak di
Indonesia. Digunakan metode penelitian normative dengan pendekatan kualitatif untuk
analisis data dalam melakukan penelitian ini. Persetubuhan sendiri adalah bagian dari
Kejahatan terhadap Kesusilaan yang dapat dilihat tertulis dalam bab XIV KUHP. Pada
Pasal 287 ayat 1 dalam diatur perihal persetubuhan terhadap wanita yang tidak terikat
perkawinan dengan usia belum menginjaki angka 15 tahun, dapat diancam dengan sanksi
badan hingga 9 tahun lamanya, namun pada kajian yuridis dengan pelaku anak, pidana
penjara ialah ultimum remedium. Adapun pertimbangan hakim dalam amar putusan telah
menimbang berdasarkan kesaksian dari korban, pelaku, orang tua, serta laporan
Pembimbing Kemasyarakatan, dalam menetapkan sanksi
Kata Kunci : Anak, Pelaku, Tindak Pidana, Persetubuhan
JURNAL
| KATEGORI JURNAL | Jurnal Nasional Terakreditasi |
|---|---|
| TAHUN JURNAL | 2023 |
| VOLUME JURNAL | 5 |
| NOMOR JURNAL | 2 |
| NAMA PENERBIT | JURNAL RECTUM |
| NOMOR ISSN/ISBN | e-ISSN 2684-7973 / p-ISSN 2089-5771 |
| LAMAN PENERBIT (URL) | https://jurnal.darmaagung.ac.id/index.php/jurnalrectum |
| LAMAN ARTIKEL (URL) | https://jurnal.darmaagung.ac.id/index.php/jurnalrectum/article/view/3500 |