ANALISIS EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (COSMOS CAUDATUS) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DIBANDINGKAN DENGAN BAKTERI ENTEROCOCCUS FAECALIS PADA KONSENTRASI 10% DAN 40%.

KAYA LAURENT (2023) ANALISIS EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (COSMOS CAUDATUS) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DIBANDINGKAN DENGAN BAKTERI ENTEROCOCCUS FAECALIS PADA KONSENTRASI 10% DAN 40%. , SKRIPSI, UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

ABSTRAK

Latar belakang: Staphylococcus aureus dan Enterococcus faecalis dikenal sebagai bakteri dominan pada kasus infeksi saluran akar. NaOCl digunakan sebagai irigasi saluran akar untuk menghilangkan bakteri tersebut, namun bahan ini memiliki sifat sitotoksik. Daun kenikir memiliki potensi antimikroba terhadap bakteri mulut tersebut. Tujuan: Mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus) terhadap Staphylococcus aureus dibandingkan dengan Enterococcus faecalis pada konsentrasi 10% dan 40%. Metode: Penelitian merupakan eksperimen laboratories secara in vitro, menggunakan desain post-test only control group. Ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus) 10% dan 40% dianalisis perbandingannya dengan DMSO (kontrol negatif) dan NaOCl2,5% (kontrol positif) terhadap Staphylococcus aureus dan Enterococcus faecalis menggunakan metode difusi cakram dengan enam kali pengulangan. Hasil: Hasil Uji ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (p<0.05) antara diameter zona hambat ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus) 10%, 40% dan NaOCl 2,5% yaitu 8,38±1,29 mm; 11,05±0,92mm dan 23,28±4,12 mm dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus, dan 7,55±0,39 mm; 8,93±0,43mm dan 21,2±4,65 mm dalam menghambat bakteri Enterococcus faecalis. Kesimpulan: Ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus) lebih efektif melawan Staphylococcus aureus dibandingkan Enterococcus faecalis pada kedua konsentrasi.

JURNAL