PERBANDINGAN STABILITAS DIMENSI HASIL CETAKAN ALGINAT DENGAN PENYEMPROTAN LARUTAN SODIUM HIPOKLORIT 0,5% TERHADAP EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK (MUSA PARADISIACA LINN) KONSENTRASI 25%, 50%, 75%

LAURENCIA KASIH PUTRI HULU (2023) PERBANDINGAN STABILITAS DIMENSI HASIL CETAKAN ALGINAT DENGAN PENYEMPROTAN LARUTAN SODIUM HIPOKLORIT 0,5% TERHADAP EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK (MUSA PARADISIACA LINN) KONSENTRASI 25%, 50%, 75% , SKRIPSI, UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

ABSTRAK

Alginat merupakan tipe irreverible dari bahan cetak elastis yang digemari karena mudah dimanipulasi, praktis dan ekonomis. Untuk mencegah terjadinya infeksi silang maka cetakan alginat sebaiknya dilakukan disinfeksi. Bahan disinfeksi kimia  biasa digunakan adalah sodium hipoklorit. Ekstrak kulit pisang kepok dapat menjadi bahan alami pengganti disinfektan. Alginat memiliki kekurangan yaitu rentan mengalami perubahan dimensi saat proses disinfeksi. Tujuannya untuk mengetahui perbandingan stabilitas dimensi hasil cetakan alginat dengan penyemprotan larutan sodium hipoklorit 0,5% terhadap ekstrak kulit pisang kepok konsentrasi 25%, 50%, 75%. Penelitian eksperimental laboratories menggunakan posttest only control group design yang sampelnya dibagi menjadi 4 kelompok, sodium hipoklorit 0,5%, ekstrak kulit pisang kepok konsentrasi 25%, 50%, 75% dan disimpan selama 10 menit. Hasil uji parametik one way ANOVA menunjukkan cetakan alginat yang disemprotkan ekstrak kulit pisang kepok 25%, 50%, 75% dengan AP dan CA diperoleh nilai 0,319 dan 0,498 (p > 0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna antara semua kelompok perlakuan. Kesimpulan yaitu tidak terdapat pengaruh berarti pada penyemprotan sodium hipoklroti 0,5% dengan ekstrak kulit pisang kepok 25%, 50%, 75% terhadap stabilitas dimensi cetakan alginat.

JURNAL