PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN MENGKUDU (MORINDA CITRIFOLIA L.) TERHADAP EKSPRESI PDGF, TGF-Β , TNF-Α, DAN INTERLEUKIN-1 FASE INFLAMASI DAN PROLIFERASI PADA PENYEMBUHAN LUKA SAYAT TIKUS PUTIH WISTAR

GRACE NOVIYANTHI SINAMBELA (2022) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN MENGKUDU (MORINDA CITRIFOLIA L.) TERHADAP EKSPRESI PDGF, TGF-Β , TNF-Α, DAN INTERLEUKIN-1 FASE INFLAMASI DAN PROLIFERASI PADA PENYEMBUHAN LUKA SAYAT TIKUS PUTIH WISTAR , TESIS, UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek penyembuhan luka sayat tikus putih wistar dengan ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) berdasarkan analisis fitokimia, jumlah sel fibroblas, diameter luka, waktu penyembuhan, TNF-a dan IL-1 pada tahap inflamasi, PDGF dan TGF -b pada tahap proliferasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen sejati dengan rancangan post-test-only control group design. Kami membagi 25 ekor tikus Wistar jantan menjadi lima kelompok; kontrol positif (dengan povidone-iodine), kontrol negatif (tanpa pengobatan), diobati dengan ekstrak etanol daun mengkudu (EEDM) 20%, 25%, dan 30%. EEDM memiliki karakteristik fisik yang baik berdasarkan nilai ekstrak larut etanol, ekstrak larut air, kadar air, kadar abu, dan kadar abu tidak larut asam. Analisis GCMS menunjukkan senyawa bioaktif seperti N-etil hidrazin karbotioamida (31,57%), 2-furankarboksaldehida 5-hidroksimetil (15,64%), 2E-3,7,11,15-tetramethyl-2-hexadecene-1-of ( 7,08%), 3,5-dihidroksi-6-metil-2,3-dihidro-4H-piran-4-satu (4,29%), D:C-friedooleana-7,9(11)-dien-3-ol ,3beta (4,04%), sedangkan sisanya dianggap sebagai asam dekanoat metil ester, piperazin (3%) dan vitamin E (1%). Kami mengamati sedikit pengaruh pada pemberian  EEDM20%, 25%, dan 30% pada jumlah fibroblas, diameter luka, waktu penyembuhan, TNF-a, IL-1, PDGF, dan TGF-b. Konsentrasi EEDM optimum pada setiap perlakuan adalah 20%. Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok berdasarkan analisis ANOVA dua arah.

JURNAL