PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN PROBIOTIK TERHADAP PENURUNANKELUHAN BAU MULUT PASIEN.

FITWY INKA TERESHA BR. SILABAN (2022) PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN PROBIOTIK TERHADAP PENURUNANKELUHAN BAU MULUT PASIEN. , SKRIPSI, UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

ABSTRAK

Latar belakang: Halitosis adalah suatu kondisi di mana bau yang tidak sedap disebabkan oleh mikroba keluar dari mulut seseorang selama pernafasan, yang membuat orang merasa tidak nyaman. Probiotik berusaha untuk mempertahankan homeostasis dari bakteri di saluran pencernaan untuk menekan proliferasi patogen bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi probiotik terhadap halitosisseperti yang dinilai oleh tingkat senyawa sulfur volatil (VSC). Metode:Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan pre-post test. Subjek penelitian sebanyak 30 orang dengan kriteria usia 20-28 tahun dengan keluhan halitosis berobat ke poli gigi dan mulut RS Siti Hajar. Subjek penelitian diminta untuk berkumur dengan salah satu iklan tersebut minuman probiotik sudah beredar di pasaran, dimana sebelumnya kadarnya senyawa sulfur yang mudah menguap (VSC) dan setelah membilas minuman probiotik, kadarnya VSC diukur kembali. Analisis data dilakukan dengan bantuan Software SPSS versi 21. Analisis data univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum tentang distribusi derajat dan kadar Volatile, Sulfur Compounds (VSCs) sebelum, dan sesudah pemberian minuman probiotik. Hasil: Pemberian minuman probiotik cukup memberikan kualitas yang signifikan perubahan efek di mana ada perubahan dalam derajat halitosis penelitian mata pelajaran. Setelah mengkonsumsi probiotik terjadi peningkatan derajat halitosis subjek penelitian, sedangkan subjek penelitian tidak ada lagi halitosis parah. Kesimpulan: Konsumsi minuman probiotik dapat menurunkan kadar VSC di rongga mulut, yang menunjukkan kemampuan probiotik untuk mengurangi mulut berbau.

JURNAL