UJI EFEKTIVITAS HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK BIJI PEPAYA PADA TIKUS YANG DIINDUKSI OBAT TBC RIFAMOISIN DAN INH

YESSI SUNARI WAHFAR (2021) UJI EFEKTIVITAS HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK BIJI PEPAYA PADA TIKUS YANG DIINDUKSI OBAT TBC RIFAMOISIN DAN INH , TESIS, UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

ABSTRAK

Hepatotoksisitas yang diinduksi oleh obat antituberkulosis termasuk Rifampisin dan Isoniazid. (AT-DILI=Anti Tuberculosis-Drug Induced liver Injury) adalah reaksi merugikan yang serius dengan morbiditas yang signifikan. Sejumlah penelitian berdasarkan in vivo dan in vitro telah mengkonfirmasi kandungan biji pepaya berbagai unsur penting seperti vitamin A, C, E, dan kaya akan mineral seperti magnesium, kalium, asam pantotenat dan folat serta kaya akan serat, peran mereka dalam pencegahan penyakit melalui modulasi berbagai proses seperti anti radang, anti diabetes, aktivitas imunomodulator dan aktivitas antioksidan pepaya menunjukkan peran dalam netralisasi generasi radikal bebas dan akhirnya mencegah patogenesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek hepatoprotektif ekstrak etanol biji pepaya(EEBP) pada tikus yang diinduksi Rifampisin dan Isoniazid. Penelitian ini dibagi menjadi 8 kelompok termasuk kelompok normal, kelompok negatif 1, kelompok negatif 2, kelompok negatif 3, kelompok positif, kelompok perlakuan I (ekstrak etanol biji pepaya(EEBP) dosis 100 mg/kgBB), kelompok perlakuan II (estrak etanol biji pepaya(EEBP) dosis 300 mg/kgBB), dan kelompok perlakuan III (ekstrak etanol biji pepaya(EEBP) dosis 500 mg/kgBB) kemudian tikus dibedah dan diambil darah dan dilakukan pengukuran kadar ALT, AST, Alkali fosfatase, Gamma GT, dan Bilirubin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji pepaya(EEBP) dapat menurunkan kadar ALT, AST, Alkali fosfatase, Gamma GT, dan Bilirubin yang berbeda signifikan (P<0,05) terhadap kelompok kontrol negatif. Kadar flavonoid yang tinggi pada biji pepaya mencegah reaksi oksidatif stres yang disebabkan oleh Rifampisin dan Isoniazid

JURNAL