PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK SERAI WANGI (CYMBOPOGON NARDUS) 20% DENGAN EKSTRAK TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA) 20% DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN STEREPTOCOCCUS MUTANS

SRI YASA HSB (2021) PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK SERAI WANGI (CYMBOPOGON NARDUS) 20% DENGAN EKSTRAK TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA) 20% DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN STEREPTOCOCCUS MUTANS , SKRIPSI, UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

ABSTRAK

Perbandingan Efektivitas Ekstrak Serai Wangi (Cymbopogon nardus) 20% dengan Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) 20% dalam Menghambat Pertumbuhan Streptococcus mutans 

Streptococcus mutans merupakan bakteri patogen utama penyebab karies. Selain obat medis, pengobatan karies dapat dilakukan secara tradisional dengan tanaman obat, diantaranya serai wangi dan temulawak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan efektivitas ekstrak daun serai wangi (Cymbopogon nardus) 20% dengan ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza) 20% terhadap Stereptococcus mutans. Jenis penelitian adalah eksperimental labolatoris dengan post-test only control group design. Sampel penelitian adalah Streptococcus mutans yang terdiri dari 3 kelompok perlakuan dengan besar sampel ditentukan melalui rumus Federer dan diperoleh replikasi sebanyak 9 kali untuk masing- masing kelompok. Pengumpulan data dengan mengukur diameter zona hambat menggunakan kaliper geser. Data dianalisis dengan uji oneway ANOVA. Hasilnya diperoleh rata-rata diameter hambat ekstrak serai wangi 20% sebesar 12,00±0,23, dan ekstrak temulawak 20% yaitu 9,00±0,27 dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans, sedangkan kontrol negatif (DMSO) tidak ada hambatan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada perbedaan efektivitas ekstrak serai wangi (Cymbopogon nardus) 20% dengan temulawak (Curcuma xanthorrhiza) 20% dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans.

JURNAL